PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang
biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial, contohnya salah paham.
Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya
perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan
sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
pertentangan sosial, antara lan:
•
Rasa iri antara satu sama lain
• Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain
•
Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintahan• Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain
Contoh pertentangan sosial yang terjadi dalam
masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademik
baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu
kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini terjadi akibat adanya tindakan saling
ejek atau menjelek-jelekan antara satu sama lain. Namun ada juga yang terjadi
akibat masalah pribadi seseorang. Biasanya seseorang yang tersinggung atas
perkataan atau perbuatan orang lain meminta bantuan teman-temannya untuk membalas
tindakan yang diterimanya dengan cara kekerasan salah satunya tawuran.
Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan
bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain
yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan
keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka
merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang
ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri
INTEGRASI MASYARAKAT
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang
berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana
kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
· Pengendalian
terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu
· Membuat
suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun
konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem
sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
· Suatu
masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya
konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat
tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
· Masyarakat
terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik
yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan
segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities)
dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat
bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling
ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian
besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial,
nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
Bentuk – bentuk integrasi social:
Faktor – factor pendorong
A. Faktor Internal :
· kesadaran
diri sebagai makhluk sosial
· tuntutan
kebutuhan
· jiwa
dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
· tuntutan
perkembangan zaman
· persamaan
kebudayaan
· terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
· persaman
visi, misi, dan tujuan
· sikap
toleransi
· adanya
kosensus nilai
· adanya
tantangan dari luar